Sabtu, 20 Juni 2009

jebug

teman jebug terjahat ku temui
teman tergokil ku liat
kejebugan mu kalahkan alam semesta
jika semua orang jebug seperti mu alhasil dunia runtuh...
kiamat oleh mu

begung

Badan mu tak terurus cinta
terkujur sampai begung
meratap nyawa kan di cabut
karena badan ku begung
kapan ku sembuh dari kebegungan ini
ku ingin berteriak aku gak mau begung
ohhhhhhhhhhh tuhan sembuhkan lah aq dari begung.
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,
koma,

Rabu, 10 Juni 2009

tertancap dingin

diam ku termenung sendiri di kegelapan merasakan dingin menusuk ubun-ubun sampai kaki darah membeku tak mengalir ke jantung
dingin setajam pedang mencabik-cabik tubuh ku sampai hancur
LEMAH

Aku memang lemah
merintih dalam naungan''MU''
Aku lemah
memang aku lemah
tapi aku tak akan mengeluh padamu
karena cintaku padamu

karya aep godeg

Walikota Minta Kampus UKI Segera Dipindah

Tim Liputan 6 SCTV
05/06/2009 13:06
Liputan6.com, Jakarta: Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni meminta pihak Universitas Kristen Indonesia untuk memindahkan lokasi kampusnya untuk menghindari tawuran dengan mahasiswa YAI. Sylviana Murni menyatakan siap menjadi fasilitator dialog antara kedua kampus secepatnya. Tawuran yang sering terjadi sudah sangat menggangu ketertiban umum dan meresahkan warga. Demikian diungkapkan Sylviana di Jakarta, Jumat (5/6).

Situasi di sekitar Jalan Salemba yang jadi lokasi tawuran mahasiswa UKI dan YAI masih dijaga ketat sebagai antisipasi tawuran susulan. Kampus sebetulnya dalam keadaan kosong karena mahasiswa diliburkan. Selain kampus yang kosong, kawasan Salemba sudah mulai normal. Sisa-sisa tawuran yang mencapai puncaknya Kamis malam tidak lagi terlalu banyak terlihat.(JUM)
SINOPSIS
Sinema Malam
Anak - Anak Metropolitan

Indosiar.com - Erick (Jourast jordy) seorang anak laki-laki yang bernasib malang. Dirumah dia selalu dipukul oleh ayahnya, ibunya tidak bisa berbuat apa-apa karena ibunya mengalami gangguan dalam pikirannya. Tidak hanya dirumah saja, Erick mendapat perlakuan yang sama di Sekolah pun dia juga selalu dipukul oleh teman-temannya sedangkan kakaknya (Roger Danuarta) tidak bisa membela karena penakut.

Pada akhirnya Erick memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah karena tak tahan oleh perlakuan ayahnya.

Dijalan Erick bertemu dengan sekolompok anak jalanan yang di pimpin oleh Karin (Tachia Naomi), Karin dan anak buahnya mengajak Erick untuk bergabung dan balas dendam kepada keluarganya. Keseharian mereka adalah mencuri dan bersenang-senang.

Fais (Dananjaya) sangat menyayangi Karin sehingga Fais memberikan sejumlah uang yang cukup banyak kepada Karin. Fais marah pada semuanya karena Karin telah mati dan tidak tahu siapa yang membunuhnya. Satu persatu anak buah Karin ditanya dan dipukuli oleh anak buah Fais hingga babak belur, akhirnya Anisa (Rita) kakak Karin mengakui semuanya. Ia mengaku bahwa telah membunuh Karin karena Anisa kesal Eza (Rasya) yang masih berumur 2 tahun diberi minum-minuman keras.

Erick menyuruh Anisa segera pergi membawa Eza setelah kejadian pembunuhan itu. Erick mau menanggung semua kesalahan Anisa hingga Erick masuk dalam penjara karena Anisa harus merawat Eza sampai besar sendiri. (And)


Eko Patrio: Seluruh Anggota DPR Harus Ditatar

Tim Liputan 6
25/05/2009 18:57
Liputan6.com, Jakarta: Menurut data Komisi Pemilihan Umum, 65 persen anggota DPR yang baru terpilih terdiri dari wajah-wajah baru. Di antaranya para artis, pelawak, dan kerabat para pejabat. Karena itu, mereka dinilai awam akan fungsi di DPR sehingga diperlukan pembekalan. Namun, menurut pelawak Eko Patrio yang turut lolos ke Senayan, seluruh anggota DPR harus ditatar, karena yang lama pun terbukti kerap melanggar etika.(ADO)

Prabowo Subianto

03/03/2009 09:15

Tempat Tanggal Lahir:
Jakarta, 17 Oktober 1951

Karier:
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)
Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
CEO PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta.
CEO PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan dan Pulp) Jakarta.
CEO PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (2004-sekarang)
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (2007–sekarang)
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (2008 – sekarang)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (2008 – sekarang)


Ia adalah anak begawan ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Berbeda dengan ayahnya, Prabowo memilih karier militer. Di lini itu, Prabowo terbilang bintang. Jabatan terakhirnya adalah Panglima Kostrad. Alumnus Akabri Magelang Angkatan 1974 menjadi sosok termuda yang meraih pangkat Letnan Jenderal, yaitu pada usia 46 tahun.

Sayang, akhir kariernya diwarnai tuduhan keterlibatan dalam kasus penculikan sejumlah aktivis mahasiswa dan LSM. Selain itu, berdasar temuan Tim Gabungan Pencari Fakta, Prabowo dituduh mendalangi kerusuhan Mei 1998. Namun, ia tak diadili atas kasus tersebut. Tapi, karier militernya mentok. Ia juga dipercaya terlibat konflik internal dengan Jenderal Wiranto.

Setelah meninggalkan karier militer, ia beralih menjadi pengusaha. Kariernya di dunia usaha pun melesat cepat. Selain karena kesungguhan dan kerja keras, ia juga tergolong cepat belajar. Kini, beberapa tahun setelah pensiun, ia telah memimpin armada bisnis di bawah payung Nusantara Group. Wilayah usahanya terentang dari Kalimantan Timur hingga Kazakhstan. Dari kelapa sawit, perikanan, pertanian, bubur kertas (pulp) hingga minyak dan pertambangan.

Belakangan namanya kembali mencuat di panggung politik menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar 2004. Namun, ia kalah suara oleh Wiranto. Tak lama setelah itu, ia terpilih sebagai ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI. Terkait organisasi ini, Prabowo juga gencar meningkatkan pencitraan melalui media massa dalam bentuk iklan layanan masyarakat yang disponsori oleh HKTI. Pada 12 Juli 2008, ia resmi menyatakan diri keluar dari Partai Golkar.

Saat ini, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) telah menjadi mesin politiknya secara resmi. Pada 14 Oktober 2008, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Jakarta, Prabowo secara resmi dinyatakan sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum 2009. Ia pun menyatakan kesiapannya.(UPI/dari berbagai sumber)

Boediono

03/03/2009 09:15
Tempat Tanggal Lahir: Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943
Istri: Herawati
Anak: dua orang

Pendidikan:
S1 bachelor of economics (hons), University of Western Australia ( 1967)
S2 master of economics, Monash university, Melbourne, Australia (1972)
S3 dokter ekonomi bisnis, Wharton School University of Pennsylvania, AS, (1979)

Karier:
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM)
Direktur III Bank Indonesia Urusan Pengawasan BPR (1996-1997)
Direktur I Bank Indonesia Urusan Operasi dan Pengendalian Moneter (1997-1998)
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Ketua Bappenas) Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999)
Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004)
Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009)
Gubernur Bank Indonesia (2008-Mei 2009)


Nama Boediono tiba-tiba melejit dan diincar media massa. Bukan karena kiprahnya sebagai Gubernur Bank Indonesia, tapi karena dia menjadi pilihan calon presiden Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk mendampingi dirinya dalam pilpres mendatang. Tak banyak yang mengenal Boediono, karena pria kelahiran Blitar ini tergolong irit bicara.

Doktor ekonomi bisnis lulusan Wharton School University of Pennsylvania, Amerika Serikat, ini memang dikenal sebagai ekonom bertangan dingin. Sepak terjang Boediono di dunia politik mulai bersinar saat ia menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Gotong Royong yang saat itu dipimpin oleh mantan Presiden Megawati. Bahkan, majalah Business Week menyatakan Boediono sebagai tokoh yang kompeten di bidangnya saat itu.

Sejak itulah berulang kali Boediono masuk di jajaran kabinet dan terakhir ia menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Banyak pelaku bisnis menilai Boediono orang yang tidak banyak bicara, tetapi banyak bekerja. Mungkin itu pula yang menjadi pertimbangan SBY memilih Boediono.

Bapak dua anak itu dikabarkan sesuai dengan lima kriteria cawapres yang pernah diumumkan SBY sebelumnya, yakni memiliki integritas, kapabilitas, loyal dan tak ada kepentingan, serta bisa diterima masyarakat. Meski demikian, banyak pula pihak yang meragukan kemampuan Boediono. Keraguan ini muncul terutama dari sejumlah partai yang berkoalisi dengan Partai Demokrat, semisal PKS, PKB, PAN dan PPP.